Friday, January 31, 2014

Aktualisasi Indekx Demokrasi DIY


Gula Lebih Berbahaya daripada Rokok?

Oleh Hernowo


Masih ingatkah Anda dengan Prof. Dr. Hiromi Shinya? Profesor Hiromi adalah seorang dokter yang membuat bukuThe Miracle of Enzyme (Qanita, 2007). Edisi terjemahan Indonesia buku Profesor Hiromi tersebut sangat laris. Pada Mei 2009, Dahlan Iskan—kini Menteri BUMN yang popular dengan “Manufacturing Hope”-nya—menulis artikel di dunia maya dengan judul “Susu Sapi Bukan untuk Manusia”. Artikel Dahlan Iskan tersebut mendapat inspirasi dari buku Profesor Hiromi.


Di paragraf awal, Dahlan Iskan menulis, “Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu—-kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu? ‘Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,’ ujar Prof. Dr. Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama.”


Apakah artikel Dahlan Iskan membuat buku Profesor Hiromi sangat laris? Saya tidak tahu. Yang jelas sebelum Dahlan Iskan menulis artikelnya, buku Profesor Hiromi sudah laris. Kini, setelah Profesor Hiromi, muncul lagi satu lagi dokter asal Jepang yang menulis buku. Dokter itu bernama Yoshinori Nagumo dan bukunya berjudul ‘Kufuku’ Ga Hito O Kenko Ni Suru(Sunmark, 2012). Oleh Penerbit Qanita, buku Yoshinori tersebut diterjemahkan menjadiMakan Sekali Sehari Membuat 20 Tahun Lebih Muda (Januari 2014). Ada beberapa hal menarik yang disampaikan oleh Yoshinori. Salah satunya adalah gula ternyata lebih berbahaya daripada rokok.


“Tahukah Anda bahwa gula membuat tubuh kita cepat tua?” tulis Yoshinori di halaman 87. “Anda mungkin telah mengetahui dampak negatif rokok bagi kesehatan. Tetapi, tahukah Anda bahwa dampak negatif gula lebih buruk lagi? Mengonsumsi makanan atau minuman manis dapat membuat gula darah kita membubung tinggi hingga melebihi 140 miligram/desiliter. Dampak negatif gula sebanyak itu setara dengan dampak yang harus ditanggung tubuh apabila seseorang mengisap empat batang rokok.

“Sel-sel yang terdapat di pembuluh darah akan rusak akibat sifat racun gula. Racun itulah yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah, stroke, dan penyakit jantung koroner; serta dapat menambah timbunan lemak di organ dalam tubuh. Selain itu, gula juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah. Karena kolesterol berhubungan dengan hormon seksual, pengaruhnya akan langsung terasa.

“Peningkatan kadar kolesterol dapat meningkatkan risiko timbulnya kanker rahim dan kanker payudara pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Jadi, saya benar-benar berpesan agar Anda lebih mampu menahan diri dari makanan dan minuman manis. Berhentilah sekarang.”

Yoshinori—lahir dari generasi keempat keluarga dokter—adalah Direktur Umum Klinik Nagumo dan dosen di beberapa universitas. Ayahnya, Nagumo Yoshiro, adalah seorang pakar ilmu kecantikan di Jepang. Setelah lulus dari Jikei Medical University, Yoshiro menekuni pengobatan kanker. Pada 2013, dia dinobatkan menjadi Ketua Kehormatan Perkumpulan Antiaging Internasional. Selain menulis buku Makan Sekali Sehari Membuat 20 Tahun Lebih Muda, Yoshinori juga menulis buku Tampak 30-an Meski Telah Lebih dari 50 Tahun.[]

Friday, January 24, 2014

Mengapa Harus Membaca

Mengapa Harus Membaca ? Kegiatan membaca sangat diperlukan dalam membantu perkembangan kecerdasan anak. Kebiasaan membaca tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Selain memberikan teladan, orang tua hendaknya mengajak anak-anak untuk berinteraksi dengan buku sejak dini. Kelak, ketika memasuki dunia sekolah, mereka akan lebih siap untuk membaca buku-buku pelajaran maupun buku pengetahuan lainnya.

Keluarga menjadi faktor penting dalam membentuk kebiasaan anak. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dirumah. Sejak usia 18 tahun, anak menghabiskan rata-rata 14% dari waktu hidupnya di sekolah dan 86% di rumah.
Suatu penelitian menyebutkan bahwa rata-rata lulusan SMP telah menghabiskan waktu 15.000 jam untuk menonton TV.
Bandingkan dengan waktu yang dihabiskan dikelas yang hanya 11.000 jam (nielsen index). Ternyata waktu menonton TV tersebut lebih banyak dibanding waktu untuk mencapai gelar sarjana. (james trelease). Tak heran kalau anak mudah sekali meniru tingkah laku bintang iklan atau artis karena waktu interaksinya yang lama.
Kebiasaan menonton teve kurang memberikan dampak yang baik bagi anak. Gambar-gambar tv berubah cepat sehingga otak tidak sempat memproses imagae secara baik. Sumber cahaya yang berpendar dari tv meletakan belahan otak kiri dan kanan ke dalam gelombang alpha (slow wave of inactivity) yang merusak keseimbangan dan interaksi antara belahan otak kiri dan kanan.
Hasil besaran fisik yang dipencarkan media audio visual elektronik (medan magnet dan elektrik) masih jaus dibawah ambang yangg di izinkan WHO. Intensitas kebisingan televisi berpengaruh buruk terhadap memori jangka pendek, kemampuan membaca, dan konsentrasi.
Berbeda dengan menonton yang cenderung pasif, kegiatan membaca akan mengaktivasi kemampuan berfikir dan menganalisi. Dengan membaca, membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi anak. Membaca juga mampu menstimulasi rasa ingin tahu (kurositas) anak. Selain itu, membaca juga memberi peluang lebih luas untuk menstimulasi imajinasi
Sejak lahir manusia telah dibekali dengan otak yang super canggih. Dalam otak manusia, terdapat 100 milyar neuron, 1 trilyun sel glial, 1.000 trilyun titik sambungan sinaptik, 280 kuintiliun memori. Dari 100 miliar neuron atau sel saraf aktif masing-masing neuron itu memiliki hingga 20.000 koneksi.
Jika digunakan secara optimal, otak manusia mampu menampung informasi sebanding dengan 500 jilid ensiklopedia. Sayangnya, hanya sekitar 1% dari potensi dan kapasitas otak yang digunakan.
Sambungan saraf aktif akan mati jika tidak di rangsang dengan informasi baru. Semakin banyak dirangsang, sambungan sel saraf aktif akan terus berkembang.
sumber: http://www.bookadvisormizan.com/mengapa-harus-membaca.html

Halo Balita, selamat datang Derrida

David Efendi

Anakku masih di kandungan. Waktu itu masih berumur 5 bulan. Saya sebagai orang yang suka membeli dan membaca buku rasanya ingin memberikan hadiah buku menyambut kelahirannya. Tidak ada gambaran judul buku pasti pada awalnya. Lalu suatu saat, Rumah Baca menjadikan saya bertemu dengan banyak penerbit. Salah satunya adalah bertemu dengan penerbit dian semesta di Yogyakarta. Dari sana saya tahu banyak produk. Akhirnya saya dan istri, Rifatul Anwiyah memutuskan untuk membeli dengan uang yang sangat terbatas mengingat saya hanyalah seorang mahasiswa tanpa pekerjaan dan istri saya guru TK. Syukurnya, pembelian buku seharga 2,5 juta ini dapat dibayar dengan kredit. Inilah hadiah sangat berharga karena dibeli dengan keringat kami untuk menyambut kelahiran Derrida Hafiz Hanafi pada 24 September 2009. 

Pentingnya buku ini dapat dilihat atau dibaca di tulisan berikut di bawah ini adalah review produk dari MIZAN DIAN SEMESTA
Masa balita merupakan masa keemasan bagi perkembangan anak. Usia tersebut merupakan waktu yang tepat bagi anak-anak untuk mempelajari beraneka keterampilan, membentuk beberapa kebiasaan baik yang akan berpengaruh pada masa-masa kehidupan selanjutnya, dan memperoleh konsep-konsep dasar untuk memahami diri dan lingkungan sekitarnya.

Demi memanfaatkan masa keemasan ini secara optimal, orangtua diharapkan dapat melakukan proses pengasuhan dan pendidikan dengan cara yang optimal pula. Selain kemampuan dan pengetahuan, orangtua juga memerlukan media pendukung untuk membantu proses tersebut. Buku seri Halo Balita ini diharapkan dapat menjadi media pendukung bagi orang tua untuk mengoptimalkan proses pendidikan dan pengasuhan pada balita. Cerita-cerita pada buku ini dirancang khusus untuk mendorong anak dalam membentuk sikap mandiri serta mengenal nilai moral dan spiritual. Elemen-elemen pada buku ini juga dirancang untuk membantu mengembangkan berbagai potensi balita Anda.
Petunjuk untuk orangtua ini memberikan gambaran tentang tujuan dari cerita yang akan disampaikan pada buku ini. Pada bagian ini, juga disajikan tips-tips praktis untuk orangtua yang dapat diterapkan dalam melakukan pendampingan kepada anak sesuai dengan tema yang disampaikan serta memberi informasi penting tentang dunia balita.
Halaman interaktif menyediakan bagian yang bisa dibuka-tutup. Mengajak anak berinteraksi dengan buku, serta membantu menguatkan kesan anak terhadap cerita yang disampaikan.
Setiap halaman Buku Halo Balita dirancang agar anak mudah menangkap informasi yang disampaikan. Cerita disampaikan dengan kalimat-kalimat pendek dan pemilihan kata yang sederhana. Gambar ditampilkan dalam bentuk dan warna yang nyaman untuk anak-anak.
Secara keseluruhan, produk Halo Balita terdiri atas 26 jilid buku yang dibagi dalam 3 kategori, self help, spiritual dan value.
9 Jilid SELF HELP
Topik ini melatih kebiasaan dan kemandirian anak dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Aku Bisa Makan Sendiri
Aku Bisa Mandi Sendiri
Aku Bisa Pakai Baju Sendiri
Aku Berani Tidur Sendiri
Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri
Aku Suka Buku
Aku Selalu Hati-hati
Aku Berani ke Dokter
Aku Senang Keliling Kota
5 Jilid SPIRITUAL
Topik ini melatih anak melakukan aktivitas yang merupakan pengembangan awal keyakinannya dalam kehidupan beragama.
Aku Sayang Allah
Aku Sayang Rasulullah
Aku Bisa Shalat
Aku Belajar Puasa
Aku Cantik Pake Jilbab
11 Jilid VALUE
Topik ini melatih anak agar mulai memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dasar.
Aku Suka Menabung
Aku Anak Jujur
Aku Anak Pemberani
Aku Belajar Membuang Sampah
Aku Sayang Teman
Aku Sayang Bibi
Aku Anak Santun
Aku Sayang Keluarga
Aku Anak Sabar
Aku Suka Berterima Kasih
Aku Sayang Mio
Dalam satu kemasan Halo Balita, disertakan bonus tiga buah boneka tangan yang mewakili tiga tokoh utama alur cerita. Dus kemasan bisa dipergunakan sebagai panggung boneka. Permainan boneka ini merupakan bagian dari proses penguatan kesan anak terhadap cerita yang disampaikan.
Spesifikasi produk:
Terdiri dari 25 jilid (18 halaman per jilid) + 1 jilid panduan untuk orang tua
Ukuran 18 x 18 cm, Cover : hardcover, kertas isi dupleks tebal yang tahan air sehingga awet dan aman untuk balita.
Bonus 3 buah boneka tangan

Kolekasi Keluarga: Ensiklopedia Bocah Muslim

"anak-anak sangat senang sekali melihat dan berselencar dibuku yang kaya ilmu dan gambarnya kreatif. Inilah generasi baru pencinta buku yang akan menjauhkan anak-anak dari budaya nonton TV. Keluarga harus punya"
-David Efendi, aktifis literasi di Rumah Baca

Ensiklopedi Bocah MuslimBuku Ensiklopedi Bocah Muslim ialah buku referensi anak Muslim Indonesia pertama. Dan bahkan banyak orang bilang orang tua pun sangat perlu juga untuk mempelajari Buku Ensiklopedi Bocah Muslim ini selain untuk menambah wawasan juga untuk diajarkan kepada anak mereka. Ensiklopedi ini menyajikan dasar pengetahuan yang paling dibutuhkan oleh anak pada awal masa perkenalannya dengan dunia ilmu pengetahuan. Semua materi dalam buku Ensiklopedi Bocah Muslim disampaikan dalam kerangka tauhid (memandang sains dan agama bukan sesuatu yang terpisah). Dalam buku Ensiklopedi Bocah Muslim dilengkapi dengan berbagai elemen yang membantu pengembangan 9 kecerdasan. Sangat cocok sekali untuk mendampingi perkembangan kecerdasan anak kita.


Buku Ensiklopedi Bocah Muslim terdiri dari 15 (lima belas) Jilid buku. Tiap-tiap buku membahas tema bahasan yang berbeda-beda namun tetap mengutamakan untuk mengajarkan tauhid kepada anak-anak kita. Berikut ini ke 15 tema bahasan buku Ensiklopedi Bocah Muslim :
  1. ISLAM AGAMAKU
  2. TUBUHKU
  3. INDONESIAKU
  4. MASYARAKAT DAN BANGSA
  5. TOKOH IDOLAKU
  6. SEJARAH
  7. SENI
  8. MAMALIA
  9. BURUNG DAN SERANGGA
  10. REPTIL DAN AMPHIBI
  11. TUMBUHAN
  12. BUMI KITA
  13. ALAM SEMESTA
  14. SAINS
  15. TEKNOLOGI
Editor Ahli : 
KH. Miftah Faridl, DR. Moedji Raharto, DR. Taufikurrahman,
Museum Geologi, Yasraf Amir Piliang.
Editor Kepala :Irfan AmaLee

Kolekasi HAFIZ: Nabiku Idolaku

"Buku Audio yang sangat menyenangkan. Inilah buku yang mampu menjauhkan anak dari TV"
-David Efendi
NABIKU IDOLAKU (NBI) ialah buku kisah 25 Nabi yang terlengkap di Indonesia. Kisah-kisah para Nabi diceritakan dengan detail dan menarik. Kisah-kisah dalam buku NABIKU IDOLAKU disusun bukan saja agar anak-anak mudah menghafal kisahnya, akan tetapi juga mempermudah anak-anak anda agar mampu memahami pesan moral dari kisah para Nabi tersebut. Harapan setelah membaca buku NABIKU IDOLAKU ini adalah agar supaya anak-anak bisa menjadikan Nabi sebagai idolanya. Buku NABIKU IDOLAKU (NBI) juga dilengkapi game interaktif, quis, dan fakta menarik tentang para Nabi. Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapapun yang menginginkan anak mereka mengenal lebih jauh tentang para Nabi sehingga tertanam kecintaannya kepada para Nabi sehingga harapannya mereka bisa meneladani kehidupan para Nabi.


Dalam buku NABIKU IDOLAKU (NBI) disusun dengan gaya penuturan kuat dengan bahasa yang menarik. Ilustrasinya sangat bagus dan dicetak full colour dan menggunakan hard cover. Cukup menarik bagi anak-anak anda.

NABIKU IDOLAKU dibagi menjadi 12 jilid buku lux:
  1. Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s.
  2. Nabi Nuh a.s. ,Nabi Hud a.s.
  3. Nabi Shaleh a.s. Nabi Luth a.s.
  4. Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ismail a.s.
  5. Nabi Ishaq a.s. Nabi Ayyub a.s.
  6. Nabi Ya’qub a.s. Nabi Yusuf a.s.
  7. Nabi Dzulkifli a.s. Nabi Syu’aib a.s.
  8. Nabi Yunus a.s. Nabi Musa a.s. Nabi Harun a.s.
  9. Nabi Ilyas a.s. Nabi Alyasa’ a.s.
  10. Nabi Daud a.s. Nabi Sulaiman a.s.
  11. Nabi Zakariya a.s. Nabi Yahya a.s. Nabi Isa a.s.
  12. Nabi Muhammad Saw.

Buku NABIKU IDOLAKU (NBI) dilengkapi dengan:
  • 1 Inner Box Buku Interaktif Kisah 25 Nabi Teladan Sepanjang Masa
  • 1 Inner Box Buku Interaktif Kisah Tokoh-Tokoh di Al Quran
  • 1 Master Box
  • 1 Smart E-Pen Pelangi Mizan
  • 1 CD Interaktif
  • 6 Jilid Buku Interaktif Kisah Tokoh-Tokoh dalam Al Quran
  • 1 Buku Main Yuk! Kisah 25 Nabi Sepanjang Zaman
Harga Rp. 5.937.500 Cash disc 20% jadi Rp. 4.750.000
Segera pesan buku NABIKU IDOLAKU (NBI) untuk anak-anak tercinta anda.

Thursday, January 23, 2014

Catatan Hidup dan Buku (bagian kedua)

David Efendi

Tentang duniaku yang melebar aku harus mengakui banyak berhutang budi kepada banyak manusia dan sekelilingku. Aku merasa bersukur lahir dan kecil di saat TV dan video game belum menjadi 'tuhan' dan 'berhala' baru generasi akhir-akhir ini. Pemilik TV di desa hanya 1 sampai dua saja mungkin. Pada saat itu masih pakek "aki." Jika saja tuhan terlambat "mengutusku" ke dunia fana ini saya bisa saja tidak sampai dewasa sudah lumat ditelan gelombang gelap zaman.
Sebelum masuk UGM, ada banyak lika-liku yang aku lewatkan. Setelah lulus dari SMA aku pun langsung menyabung masa depan ke Yogyakarta. Beruntung sekali tahun 2002 ada yang menerimaku dan memberikan tempat tidur dan berbagi atap denganku. Orang itu bernama Kacung Tole nama lain dari Cak Fajar. Persiapan UMPTN 2002 pun digelar selama beberapa minggu. Hasilnya UMPTN itu menempatkanku dalam list calon mahasiswa Ilmu sejarah UNY. Dan bukan UGM. Rasanya juga senang kalau bisa menjadi murid Prof Syafii Maarif. Ini ada dalam hatiku walaupun ada kecewa karena pilihan masuk HI UGM kandas. Aku pun pulang dan menjalani kembali beberapa minggu di kampung sebagai manusia tanpa aktifitas produkti. Sawah sudah dimakan air bengawan solo. Kadang menjadi 'preman' ngarit pari untuk yang masih keluarga sebab saya gak begitu hebat urusan 'mreman' kecuali mreman ngombeni pitik yang aku alami pada saat masih kelas 2 SMP selama 6 bulan.
Mak-ku melihatku gak jelas aktifitasnya terlihat agak 'murung.' Aku pun menyampaikan maksudku ingin ke Pare, belajar bahasa inggris dan akupun berangkat tanpa menunggu banyak alasan dan pertimbangan. Bertapalah aku dalam sunyinya alam Pare dan dinginnya malam....sampai terbilang minggu dan tanpa terasa sudah 5 bulan mengasingkan diri di Pare--tempat penting yang disebutkan oleh Prof Clifford Geertz sebagai desa "mojokuto. Aku tinggal di pondok Darul Falah di sana, bukan di kos-kosan. Kalau hari Jumat banyak makanan gratis di masjid Al Falah karena banyak yang kirim doa setiap malam jumat.
Dari Mojokuto menuju Graha Sabha Pramana
Petualangan itu harus diuji dengan test yang bernama UM UGM. Dengan sangat PD akan bahasa inggrisku, aku pun merasa sudah di atas angin untuk mematahkan soal-soal bahasa Inggris yang salam hidup menjadi 'momok' dan 'hantu' itu. Untuk Matematika harus tetap berguru dengan ustadz Iswarto. Pendekar dan pengamat pendidikan asal lereng Merbabu itu. Edan, sesulit apa pun soal dapat diselesaikan olehnya. Aku sehari-hari menghabiskan waktu di Masjid di bawah jembatan Sarjito itu. Sungguh-sungguh terjadi. AKu tinggal di bantaran kali code, di Kampungnya Terban namanya, banyak orang bergidik hanya kalau kita bilang tinggal di terban ketika orang bertanya tempat tinggal kita. Suatu malam saya di terminal Umbul Harjo. Ada "preman" yang mau melakukan kejahatan kepadaku--lalu teman preman itu ngabsen dulu dengan pertanyaan di mana tinggalmu?, aku pun jawab di Terban. Lalu urunglah dia 'menyentuh'ku. Terban kemudian aku kenal sebagai kampung 'preman' walau dari dekat kita gak merasakan aroma itu.

Catatan Hidup dan Buku


Oleh David Efendi
Pada awalnya buku adalah sesuatu yang 'asing' bahkan di saat sekolah di madrasah buku-buku paket dari pemerintah itu sangat tidak menarik. Wajar saja perpustakaan di sekkolahku sangat sepi tahun-tahun itu 1990-an. Sebuah sekolah kampung di tepi bengawan solo. Asingnya buku itu seperti asingnya dunia luar bagiku sebab yang aku tahu hanyalah homogenitas yang ada di desa kecil. Manusia dan kebudayaanya hingga makanannya nyaris seragam antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Belum ada "aqua gelas." Rasanya-rasanya tahun itu belum pernah ketemu "indomie" Di saat tahun akhir madrasah, aku mengenal majalah kuntum. Majalah edisi lama yang tetap menarik karena menghibur dan memberikan informasi. Puisi dan tebakan mang kunteng adalah halaman yang harus segara dibaca---kadang-kdanag dibaca di dean umum pada saat "muhadhoroh IPM" setiap malam jumat. Rasa penasaran itu kemudian terus merasuk dalam otak, bukan hanya saya, tetapi banyak teman lainnya. Di sini saya akan memperkenalkan manusia-manusia yang memberikan warna dalam petualangan mencari 'bacaan' dalam hidupku.
Pak Guru muda dan revolusioner bernama ABdullah Abede Rozieq, membantuku membangun banyak mimpi, aku pun dikenalkan dunia organisasi dan teater begitu juga buku-buku yang beliau bawah dari Surabaya tentang banyak hal. Beliau juga bersama Kepala sekolah Pak Nur Sholeh yang mendatangi rumahku dan berbicara dengan "Mak"ku agar saya bisa dan didukung lanjut ke sekolah favorite di Lamongan--SMA N 2 Lamongan. Sekolah ini kelak menjadi banyak impian orang di kampungku. Aku bukanlah satu-satunya manusia Godog lulus dari sekolah 'keren' itu. Tetapi sudah angkatan ke 3 atau empat.
Abraham Isnain adalah manusia penting dalam awal-awal pengembaraan pertamaku keluar dari 'lingkaran setan' atau tepatnya 'tempurung kelapa' bernama kampung kecilku. Dia mengenalku dengan banyak teman aktifis IPM, mengenalkanku tekhnologi 'mesin ketik' sampai foto kopi. Di saat foto kopi dokumen organisasi dan undangan ke Pacirand an karang geneng, aku kemudian mengenal banyak majalah mulai al muslimun, al hidayah, suara muhammadiyah, sabili, annida, ummi, dan sebagainya. Begitu juga koran Jawa Pos aku menjadi tahu. Walau tidak bisa membeli, nyaris setiap minggu menimal bisa membaca satu dua edisi sembari menunggu foto kopi. Teman-teman lainnya mungkin ada yang asik menikmati pantai Tanjung Kodok. Aku lebih memilih membaca di warung-warung foto kopi--tepatnya di pertelon paciran disingkat "telon paciran".
Di saat SMA di kota, saya punya teman berburu buku bernama Abdul Alam Abdul Allam Amrullah, Mas Jai, Imanul Khan, dan Adiyta Nuryanto. Mereka ini semua dekat dengan dunia buku. Setiap hari setiap waktu kadang nongkrong di samping masjid sembari membaca buku dan majalah di kios mas Jai. Dengan Imanulkhan, dan Aditya biasanya membaca di kios sekitar/samping SMA 2 bahkan sampai ke Mblauran di Surabaya. Ini membuat jatuh cinta berat pada bacaan umum diluar mata pelajaran di kelas. Kadang aku pun mengesampingkan buku-buku mata pelajaran. sering juga meminjam buku di perpustakaan yang bukan berurusan dengan mata pelajaran.
Sejak mengenal banyak berita dalam koran dan media menjelang tahun reformasi. Diam-diam aku merasakan bahwa dunia itu luas. Aku pun berlama-lama memandangi setiap goresan peta di dalam buku atlas yang ada di pasar Kliwon. Beberapa teman membeli mercon, sementara aku membeli athlas Indonesia dan dunia dan juga RPUL (buku ini memang sakti, bahkan saya sampai hafal halaman-demi halaman dan isinya). Tidak heran, nantinya pada saat pelajaran geografi di SMP dan sejarah saya memang 'terdepan.' Saya masih ingat untuk ujian geogafi dan sejarah di SMP maksimal hanya 1-2 saja aku salah mengisi jawaban.
Lamongan kota kodok.
Gidup di lamongan kota bukanlah impian yang aku pelihara. Seolah tuhan mengutusku untuk pergi dari rumah dan belajar ke kota tanpa persiapan tanpa mimpi. Aku pun berada di kota kodok--kalau hujan gak bisa ndodok kalau kekeringan gak bisa cebok. Hari-hari awal sekolah memang dibayangi kesulitan hidup yang dialami keluarga di rumah. Sawah-sawah terancam banjir dan bahkan terancam dibeli 'paksa' oleh pemerintah untuk proyek sudetan bengawan solo. Jika itu terjadi, sumber penghidupan keluargaku akan terhenti. Dan itu memang benar-benar terjadi. sesak nafas setiap malam dan gelisah setiap saat. Di sisi lain, aku melihat anak-anak lain di sekolahku seolah terpenuhi segala apa yang menjadi kebutuhan.
Optimisme itu terus terbangun tanpa ada upaya dari diri saya. Ada banyak faktor yang menguatkan diri dan jiwaku. Inilah invisible power--saya yakin ini adalah kerana keihlasan orang tua dan ibuku yang mengirimkan balatentara dari langit untuk mengencangkan ikat pinggangku. Bacaan yang aku makan, adalah, bagian penting energi yang membuatku terus bertahan dalam membangun karakter 'anti patah arang.' Aku lihat banyak laporan di koran dan majalah yang menceritakan banyak manusia yang nestapanya jauh dari apa yang aku rasakan--pasti itu diluar kemampuanku karena aku pun yakin dengan mantra dari ustadz dan kyaiku Bapak Sutaman yang terus mengirimkan doa untuk santri-santrinya, "Allah tidak akan memberikan cobaan kepada kita apa yang diluar kemampuan kita." Beliau juga meyakinkan, 'orang-orang yang dekat dengan masjid tidak akan pernah sengsara hidupnya." Ini ajaran agung yang sampai sekarang pun saya terapkan. Padaa saat kuliah nantinya juga hampir 3 tahun tinggal di Masjid yang merupakan jasa besar Mas Kholiq Imron.
Cak Kholik Imron, atau Cak Imron adalah manusia unik. Nyaris tidak ada kekurangan dan keburukan dalam dirinya. Itu yang aku tahu, tidak ada kamus prasangka dan negatif thinking selama hidupnya yang aku tahu sejak waktu itu. Dialah orang yang menjerumuskanku ke perpustakaan gelap dan toko buku besar sampai kakiku ngringgen karena harus membaca dan menunggu dia selesai membaca. Di sosial agency sagan dan khususnya di Gramedia sudirman aku beberapa kali ditegur petugas keamanaan karena duduk saking capeknya berdiri berjam-jam hingga toko buku nyaris tutup jam 9 malam. 

Ketekunan membaca inilah yang hingga saat ini mempengaruhi kebahagiaanku dan hobiku yang kemudian aku tularkan ke teman, dan anak isitriku. Tuhan mengirimkan mukjizat berupa manusia yang mau membimbing rasa optimisku hingga aku diterima di UGM. Masjid lembah code atau MLC menjadi saksi hidup perjuangan itu dengan bimbingan spiritual dan kemanusiaan dari Triyanto Sugeng dan bimbingan optimisme serta matematika dari Mas Iswarto (mahasiswa fisika UNY). Cak Imron membimbing dalam sastra dengan mengajakku mencintau karya sastra dalam buku dan juga ikut dalam komunitas pecinta sastra bulak sumur setiap kamis di bawah bendera gedung Graha Sabha Pramana.
Bersambung...

Mimpi Menulis Buku: Rumahnya Manusia

Rumahnya Manusia, sebuah mimpi
Saya sangat senang buku karya Munif Chotib dan saya juga membaca banyak artikel lepas di facebook mas Munif Chotib yang ternyata berasal dari tetangga kabupaten saya.

Saya hanya menebak suatu saat ada yang menulis buku dengan judul tersebut di atas. Munif Chatib setidaknya, nama yang tertuju. Kalau pun tidak saya memulai memikirkannya tebakan kontennya. Aku sangat suka, sangat senang memimpikannya. Buku itu, dalam anganku buku itu berisi antara lain:
1. Makna Keluarga (Asal Muasal) 2. Rumah=Surga Bagi Anak-anak 3. Agar Anak serasa di habitatnya. 4. Rumah Atap Bahagia. a. Bantalku Cinta. b. Selimutku kasing sayang 5. Keluarga modal utama melukiskan mimpi dan cita-cita 6. Rumah: Educating, Englightening, Empowering, liberating, 7. Bangunlah Rumahnya, Jiwanya, Badanyaa dan Bangsanya. 8. Rumahnya Manusia: Lesson Learn.

by David Efendi

Thursday, January 16, 2014

ENGLISH TIME-Koleksi Keluarga Kami Terbaru

Koleksi Hafiz Terbaru itu bernama ENGLISH TIME dilengkapi si Walter Cerdas, CD pembelajaran bahasa Inggris dan PAL (sejenis tablet, Hafiz menyebutnya Ipad Hehe)

ENGLISH TIME merupakan sebuah Sistem multimedia terpadu dan lengkap untuk mengembangkan keterampilan bahasa Inggris dan komputer.

Spec dari produk ini antara lain:

PAL, perangkat pembelajaran multi media
Walter
10 buku sampul tebal
10 DVD
11 CD Audio
10 buku aktivitas
Kamus bergambar
Buku Nyanyian
2 mainan
Poster Abjad
Bagan prestasi dengan striker bintang
Akses ke tes online

Selain itu beberapa informasi ini penting karena produk ini dilengkapi dengan berbagai pendukung:

PAL adalah multi media pertama anak Anda yang dilengkapi dengan semua audio, video, dan games pada English Time.
KIni dilengkapi dengan WALTER! Membuat setiap halaman di buku English Time bisa bersuara dan bernyayi (lebih interaktif)
10 DVD untuk meningkatkan ketertarikan anak Anda pada program ini.
10 bacaan yang meningkatkan keterampilan membaca
10 audio CD untuk mengembangkan kemampuan mendengar dan pengucapan yang benar.
Lebih dari 300 permainan (dalam PAL) untuk memperkuat bahasa selama bermain dan belajar.
80 tes online untuk mengetahui kemajuan anak Anda dan mengembangkan kemampuan menggunakan internet.
10 buku aktivitas untuk belajar menulis dan tatabahasa.






Kata penyemangat Hari ini
Kata sahabat hidupku begini:

"Andai saja ada buku yang harganya miliaran rupiah dan boleh dibayar dengan kredit, maka saya ikhlaskan seluruh umur hidupku akan aku hibahkan untuk bekerja dalam rangka melunasi buku berharga itu"

By David Efendi

Ambisi membeli buku segitunya, padahal anak-anak butuh makan juga tetapi pesan tersiratnya sangat setuju bahwa memberikan pendidikan, bekal pengetahuan terbaik untuk anak-anak adalah nomor satu.